Berbagai karakteristik kreativitas yang di miliki siswa
( Munandar, 2011: 66) dimiliki sebagai.
1. Memiliki motivasi atau dorongan yang tinggi
Untuk mencapai perkembangan kreativitas yang maksimal, maka peranan
motivasi sangat perlu diperhatikan, karena merupakan faktor yang esensial.
Kreativitas yang berkaitan dengan perilaku tidak akan berkembang karena tidak
dimotivasi oleh diri sendiri maupun dari luar.
2. Berani menyatakan pendapat dan keyakinan
Keberanian untuk menyatakan pendapat dan keyakinan adalah sikap yang
harus dikembangkan dalam usaha melakukan perkembangan kreativitas. Gejala yang
sering terjadi dalam proses perencanaan masa depan adalah adanya sejumlah
individu yang lebih memilih bersikap pasif dengan tidak memiliki keberanian
untuk menyampaikan pendapat atau keyakinan.
3. Percaya diri
Percaya diri adalah suatu keyakinan seseorang atau individu terhadap
segala aspek kelebihan yang dimilikinya dan keyakinan tersebut membuat individu
merasa mampu untuk bisa mencapai berbagai tujuan di dalam hidupnya.
4. Memiliki kemandirian
Memiliki kemandirian dalam mengambil keputusan pribadi dilandasi oleh
pemahaman mendalam akan konsekuensi dari tindakannya dan keberanian menerima
segala konsekuensi dari tindakanyaitu.
d. Upaya menumbuhkan kreativitas
Pada dasarnya kreativitas dapat terjadi di semua bentuk organisasi atau
kelompok sejauh organisasi tersebut menghargai atau mendorong individu-individu
untuk berkreasi. Jika tidak, maka individu yang kreatif akan menjadi frustrasi
dan selanjutnya terjebak dengan rutinitas yang ada. Berdasarkan hasil
penelitian, untuk menciptakan kreativitas dibutuhkan lingkungan sekolah
kondusif yang menyenangkan (fun), penuh rasa humor, spontan, dan memberi
ruang bagi individu untuk melakukan berbagai permainan atau percobaan.
Membentuk lingkungan yang kondusif seperti itu sangatlah tidak mudah
bagi sebuah organisasi. Mendorong kreativitas dalam dunia pendidikan menuntut
kreativitas yang permissif terhadap existensi individualitas
dan penerimaan terhadap rasa humor, disamping tetap memegang teguh rasa hormat,
kepercayaan dan komitment sebagai norma yang berlaku. Salah satu cara terbaik
untuk mendorong kreativitas dan inovasi dalam sebuah sekolah adalah dengan cara
mengukur sejauhmana hal tersebut telah dilakukan. Sekolah dianjurkan untuk
memasukan unsur kreativitas dan inovasi ke dalam proses evaluasi siswa. sebagai
contoh: masukan unsur penilaian tentang berapa banyak ide dari seseorang atau
kelompok yang dapat diimplementasikan oleh sekolah. Jika hal ini terkomunikasi
dengan baik maka setiap individu akan berusaha untuk memberikan ide secara
konstruktif.
Menumbuhkan kreativitas dapat dilakukan secara kelompok atau sendiri.
Namun adanya kelompok siswa tersebut tidak terlalu memperhatikan bagaimana cara
awal melakukan kreativitas belajar yang baik sehingga pada saat guru memberikan
tugas kepada siswa siswa tersebut kurang kreativitas. Sedangkan sendiri siswa
tersebut lebih berhati-hati didalam melakukan tugasnya bahkan siswa tersebut
tekun dalam melaksanakan kreativitas belajarnya.
- Faktor Penghambatan Dalam Menumbuhkan Kreativitas
Pada dasarnya kegiatan guru untuk membantu siswa yang tidak aktif dalam
proses belajar mengajar di kelas belum dapat terlaksana secara optimal karena
adanya faktor-faktor penghambat baik yang bersumber dari guru dan siswa itu
sendiri. Faktor-faktor tersebut mengakibatkan pelaksanaan kegiatan membantu
menumbuhkan kreativitas belajar siswa di kelas tidak mampu mencapai tujuan
secara optimal.
- Hambatan dari guru
Hambatan yang bersumber dari guru diantaranya belum dapat melaksanakan
tugasnya seoptimal mungkin sebagai penyelengaraan kegiatan belajar mengajar di
kelas ini dikarenakan kurangnya tenaga pengajar di sekolahnya, maka guru juga
diberikan tugas mata pelajaran tertentu selain tugas utamanya. Hal ini membuat
beban tugas guru semakin berat, tambah lagi siswa yang mesti dilayani jumlahnya
sangat besar dan melebihi kemampuan maksimal satu orang guru.
Beberapa kendala yang sering muncul dari pelaksanaan kegiatan membantu
siswa yang tidak aktif dalam proses belajar mengajar di kelas menurut Semiawan,
( 2011: 140) adalah sebagai berikut.
- Tidak memiliki waktu yang cukup untuk
melakukan kegiatan bimbingan terhadap siswa yang mengalami kesulitan.
- Hubungan guru dengan siswa dan hubungan siswa
dengan siswa yang kurang akrab.
- Kurang lengkapnya data-data yang dimiliki guru
tentang siswa yang akan diberikan bimbingan.
Dengan demikian hambatan dari guru Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan dalam menumbuhkan kreativitas siswa dalam proses belajar
mengajar di kelas terjadi apabila guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
harus mengajar mata pelajaran lebih dari beban tugas yang dimiliki guru mata
pelajaran.
- Hambatan dari siswa
Hambatan secara internal ( dari dalam diri siswa) dalam kegiatan
membantu siswa yang tidak aktif dalam proses belajar mengajar di kelas antara
lain.
- Kondisi Fsiologi
Anak-anak yang kekurangan gizi ternyata kemampuan belajarnya di bawah
anak-anak yang tidak kekurangan gizi, mereka merasa lelah, mudah ngantuk dan
sukar menerima pelajaran. Kondisi kesehatan dan cacat tubuh ( faktor fsiologis)
yang kurang baik dapat menghambat pelaksanaan kegiatan membantu siswa yang
tidak aktif dalam proses belajar mengajar di kelas menurut Riduwan (2007: 98)
- Kondisi fsiologis
Kegiatan membantu siswa yang tidak aktif dalam proses belajar mengajar
di kelas pada hakikatnya berlangsung melalui proses psikologis. Oleh karena itu
semua keadaan dan fungsi psikologis tentu saja mempengaruhi berjalan tindakan
kegiatan dengan baik.
Berdasarkan uraian di atas terdapat bermacam-macam yang mempengaruhi
berjalan tindakan kegiatan membantu siswa yang tidak aktif dalam proses belajar
mengajar di kelas. Siswa mempunyai karakteristik tertentu, yaitu fisiologis dan
psikologis yang dapat di katakan sebagai faktor dalam diri individu. Bahwa
faktor hambatan lainnya datang dari pihak siswa diantaranya adalah menurut
Ridwan (2005: 98) adalah sebagai berikut.
- Kurangnya motivasi siswa untuk mengikuti kegiatan
bimbingan
- Merasa malu untuk mengungkapkan
masalah/kesulitan yang sedang dihadapi kepada guru pembimbing.
- Kurang menyadari kelemahan yang dimiliki.
- Kurang baik hubungan siswa dengan guru
pembimbing.
- Rendah diri
- Memiliki sikap apatis dan kurang mandiri.
Faktor dalam diri siswa ini menjadi faktor yang menghambat proses
kegiatan membantu siswa yang tidak aktif dalam proses belajar mengajar di
kelas. Semuanya itu tergantung dari tekad dan keberanian siswa untuk menentang
semua hambatan yang merintangi kemajuannya dalam mencapai tujuan kegiatan
membantu siswa yang tidak aktif dalam proses belajar mengajar di kelas.
- Upaya Mengatasi Hambatan-Hambatan Yang
Dihadapi
Upaya mengatasi hambatan dari guru Pendidikan Kewarganegaraan guru
dalam kegiatan untuk membantu siswa yang aktif dalam proses belajar mengajar di
kelas.
Menurut Hamalik (2010:116). Secara umum guru wajib berupaya sekeras
mungkin untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Sedangkan secara khusus guru
perlu melakukan berbagai upaya tertentu secara nyata untuk meningkatkan
motivasi belajar siswa. upaya-upaya itu terdiri dari pelaksanaan fungsi-fungsi
penggerak, harapan, intesif, dan disiplin. Motivasi belajar sebagai bimbingan
untuk menetapkan fokus anak dalam hal belajar. Selain itu juga dalam kegiatan
belajar, motivasi dapat dikatakan dalam keseluruhan daya penggerak didalam diri
siswa yang menimbulkan kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki oleh
subyek belajar itu dapat tercapai,
- Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar guru di
kelas.
Keberhasilan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di kelas akan
terlaksana dengan baik apabila segenap sistem yang ada di sekolah ( guru,
kurikulum, metode, sarana dan komponen lainnya) diarahkan sepenuhnya, dalam hal
ini khususnya kegiatan guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk
membantu siswa yang tidak aktif dalam proses belajar mengajar di kelas melalui
proses belajar dan latihan. Hal ini disebabkan kegiatan untuk membantu siswa
yang tidak aktif dalam proses belajar mengajar di kelas ditunjukan pada semua
siswa yang ada di sekolah.
- Sarana dan prasarana
Sarana dan prasarana yang sering menjadi kendala tidak tersediannya dana
untuk melakukan kegiatan, kurang lengkapnya sarana dan alat teknik yang di
perlukan untuk melakukan kegiatan belajar mengajar secara optimal untuk siswa
dan lingkungan sekolah yang apatis terhadap kesulitan siswa.
- Upaya Mengatasi Hambatan Dari Siswa
Untuk menarik minat siswa hendaknya guru memperhatikan apa yang
diinginkan siswa, sebab keberhasilan pelaksanaan kegiatan untuk membantu siswa
yang tidak aktif dalam proses belajar mengajar di kelas ditentukan oleh
bagaimana seorang guru menyampaikannya kepada siswa yang perlu diperhatikan
dalam pelaksanaan kegiatan untuk membantu siswa yang tidak aktif dalam proses
belajar mengajar di kelas, Menurut Asrori, (2003 : 139). “Menuliskan bahwa
siswa memiliki kemandirian dalam mengambil keputusan pribadi dilandasi oleh
pemahaman mendalam akan konsekuensi dari tindakannya dan keberanian menerima
segala konsekuensi dari tindakannya itu”. Guru harus mengenal diri siswanya.
Bukan saja mengenai sifat dan kebutuhannya secara umum sebagai sebuah kategori,
bukan saja mengenal jenis minat dan kemampuan, serta cara dan gaya belajarnya,
tetapi juga mengetahui secara khusus sifat, bakat/pembawaan minat, kebutuhan,
pribadi serta aspirasi masing-masing anak didiknya.
- Usahakan kegiatan tetap menarik minat dan
perhatian siswa
- Berikan pengajaran secara sistematis dan
sederhana sehingga jelas isi dan manfaatnya
- Berikan contoh yang berhubungan dengan
kehidupan siswa sehari-hari
- Usahakan selalu kerja sama dengan guru BK dan wali kelas agar guru mata pelajaran
0 Comments