Kompetensi siswa di Kembangkang Melalui Kreatifitas Sehari hari

Munandar ( 2012 : 17), meningkatkan kreativitas merupakan bagian integral dari kebanyakan program untuk anak berbakat. Jika kita tinjau tujuan program atau sasaran belajar siswa, kreativitas biasanya disebut sebagai prioritas. Hal ini dapat dipahami jika kita melihat dasar pertimbangan (rasional) mengapa kreativitas perlu dipupuk dan dikembangkan.

Pengertian kreativitas menunjukkan kemampuan siswa dalam menciptakan hasil karya yang baru yang merupakan produk-produk kreasi. Djamarah (2012: 16), menuliskan bahwa,  Kreativitas ialah kemampuan berpikir tentang sesuatu dengan cara baru dan tak bisa menghasilkan solusi yang unik atas suatu problem. Selanjutnya Samsunuwiyati (2010: 175), berpendapat bahwa, “kreativitas merupakan konsep yang majemuk dan multidimesional, sehingga sulit difenisikan secara operasional.” Munandar (2009: 16), mengemukakan, “Kreativitas adalah kecenderungan untuk mengaktualisasi diri, mewujudkan potensi, dorongan untuk berkembang dan menjadi matang, kecenderungan untuk mengekpresikan dan mengkatifkan semua kemampu. Sidjabat,  (2009: 237),  mengatakan bahwa “Metode mengajar yang perlu kita pilih dan kembangkan haruslah kreativitas sedemikian rupa.

Hal ini tidak berarti bahwa kreativitas harus dilihat terpisah dari mata ajaran lainnya. Kreativitas hendaknya meresap dalam seluruh kurikulum dan iklim kelas melalui faktor-faktor seperti sikap menerima keunikan individu, pertanyaan yang berakhir terbuka, penjajakan dan kemungkinan membuat pilihan. Untuk menganjurkan dan mempraktekkan ‘kreativitas’ sebagai mata ajaran tersendiri, lepas dari bahan materi tertentu; misalnya untuk melatih berpikir kreatif tidak perlu dikaitkan dengan mata ajaran tertentu. Hal ini memang mempunyai manfaaf tertentu. Namun, lebih dari itu, perhatian perlu diberikan bagaimana kreativitas dapat dikaitkan dengan semua kegiatan di dalam kelas dan setiap saat.

Kreativitas membantu untuk memotivasi siswa belajar, maka diharapkan hasil belajar siswa menjadi baik, dan untuk mewujudkan perkembangan kreativitas siswa agar adanya sikap siswa tersebut perlu kesabaran di dalam belajar kreativitas dan menguatkan mental yang kuat membuat produk, karya-karya baru, gagasan-gagasan yang baik.

Secara harfiah kreativitas dapat diartikan sebagai kemampuan yang mencerminkan kelancaran, keluwesan, orisinalitas berpikir dan kemampuan yang elaborasi (mengembangkan, memperkaya, merinci) suatu gagasan atau merangsang kreativitas anak dapat dilakukan dengan mengenalkan pada bahasa gambar. Dengan menggambar anak-anak dilatih untuk menuangkan apa yang mereka pikirkan ke dalam bentuk visual.

Perlu kita perhatikan bersama-sama, kreativitas pada anak tidak diukur dari bagaimana ia menggambarkan sesuatu dengan bagus dan sempurna. Hal ini dikarenakan pada dasarnya kesempurnaan bentuk pada gambar merupakan hasil dari proses perkembangan motorik dengan kreativitas itu sendiri. Anak dikatakan kreatif apabila ia bisa dengan lancar menuangkan ide, pikiran bahkan terkadang emosinya sendiri dan menceritakannya dalam bentuk gambar.

Berdasarkan pendapat pada ahli di atas, maka kreativitas dapat dirumuskan sebagai suatu proses aktivitas kognitif seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa karya baru maupun karya kombinasi yang semua itu relatif berbeda dengan apa yang ada sebelumnya. Dalam mengembangkan siswa kreatif terdapat dalam kemampuan berpikir kreativitas. Kreativitas merupakan konsep yang majemuk dan  selalu melihat segala sesuatu dengan cara berbeda dan baru, dan biasanya tidak dilihat oleh orang lain. Orang yang kreatif, pada umumnya mengetahui permasalahan dengan sangat baik dan disiplin, biasanya dapat melakukan sesuatu yang menyimpang dari cara-cara tradisional. Proses kreativitas melibatkan adanya ide-ide baru, berguna, dan tidak terduga tetapi dapat diimplementasikan.



 

0 Comments