2.1 Gambaran Umum Objek
Objek wisata adalah merupakan suatu tempat yang memiliki sifat keindahan. Objek wisata
merupakan daerah yang
terletak dalam kedaan posisi disekitar lingkungan yang memperlihatkan
keindahan, keistimewaan, ketertarikan serta perpandangan hidup dalam jiwa dan
perasaan. Tujuan
wisata merupakan daya tarik agar orang mau berkunjung ketempat tersebut. Salah bentuk objek wisata yang terdapat didesa hilialawa diantaranya batu yang
berdiri disimpang jalan desa hilialawa (bawa goli). Batu sudah bertahun-tahun
lama yang pernah dibuat oleh orang pada zaman dulu. Batu ini memiliki sifat
keindahan meskipun jalan menuju keatas itu masih digunakan lagi akan tetapi memiliki makna atau daya
tarik bagi semua orang melihat tempat tersebut. Pada zaman dulu desa hilialawa
ini terkenal sebagai desa yang terhormat dan memiliki daya tarik seperti rumah
adat yang sangat bagus bahkan lingkungan desa ini juga bersih. Pada dulu desa ini juga
terkenal sebagai urutan paling bagus dan bersih diantara semua desa yang ada
baik di sekitar desa onolalu maupun semua desa-desa disekitar To’ene Asi. Desa
ini memiliki sejarah yang dikenal sebagai desa sanila khoi-khoi mbôwô sehingga
sehingga desa hilialawa merupakan contah desa yang memiliki hukum adat-istiadat
yang teratur.
Setelah beberapa tahun kemudian
setelah meninggalnya para generasi-generasi pada zaman itu maka, desa mengalami
perubahan sosial dan kebudayaan. Hal ini disebabkan perkembangan zaman modern,
serta berkembangnya ilmu pengetahuan, teknologi dan filsafat, sehingga desa ini
mengalami perubahan rasa sosial dan budaya-budaya sudah mulai hilang. Desa hilialawa
telah mengalami peruabahan rasa sosial serta budaya-budaya tersebut sudah mulai
terkikis karena ketidak adanya rasa peduli lingkungan desa tersebut.
Objek-objek wisata seperti rumah adat di hilialawa sudah mulai hancur dan
bahkan sampai sekarang rumah adat masih tersisa lagi disebab karena tidak
dipelihara dengan baik. Sampai sekarang tinggal batu rumah adat tersebut yang terdapat salah satu sejarah
didesa hilialawa yang samapai sekarang masih ada dilokasi simpang jalan desa
hilialawa (Bawa gôli).
Selain itu, ada banyak objek wisata
yang terdapat disekitar lingkungan desa hilialawa dan bahkan termasuk pemillik
lokasi itu adalah milik warga desa hilialawa yang memiliki sifat keindahan
seperti pantai pasir dimana ditempat itu kita bisa berekreasi main bola/volley
ball. Kedua jembatan merupakan jembatan yang memiliki sejarah pada zaman dahulu bahwa salah
sautu jalan raya yang membutuhkan daya tarik masyarakat untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat ini memiliki sejarah yang menarik.
Dalam
hal ini salah satu unsur yang sangat menentukan
perkembangan industry pariwisata adalah objek wisata dan atraksi wisata. Adapun
pengertian objek wisata adalah semua hal yang menarik untuk di lihat dan
dirasakan oleh wisatawan yang tersedia atau bersumber pada alam saja dan ini
juga merupakan keindahan alam serta keunikannya. Objak wisata jembatan bukan hanya orang dalam melainkan dari luar negeri dapat menikmati ketertarikan jembatan
tersebut. Mengenai pengertian objek wisata, maka dapat dilihat beberapa sumber
acuannya antara lain sebagai berikut:
§ Peraturan
Pemerintah No 24/1979 menjelaskan bahwa objek wisata adalah perwujudan dari
ciptaan manusia, tata hidup, seni budaya sejarah bangsa dan tampak keadaan alam
yang mempunyai daya tarik untuk dikunjungin.
§ SK
MENPARPOLSTEL NO. KM. 98/102/MPPT-87 Menjelaskan bahwa objek wisata adalah
tempat atau keadaan alam yang memiliki sumber daya wisata yang dibangun dan
dikembangkan sehingga memmpunyai daya tarik dan diusahakan sebagai tempat yang
dikunjungin wisatawan.
2.2 Tantangan Dan Peluang
Adapun
tantang yang dihadapi potensi wisata dalam hal ini antara lain sebagai berikut:
1. Sarana
dan prasarana pariwisata, seindah apaun daya tarik potensi wisata bila sarana
dan prasarananya tidak lengkap maka para wisatawan merasa tidak akan puas terhadap
potensi alam tersebut.
2. Mengingat
bahwa jembatan ini akan banyak menggalami korban kecelakan sehingga bagi yang berwisata tempat ini tidak
tersedia sesuatu yang akan dibutuhkan ditempat tersebut.
Sedangkan
yang menjadi peluang terhadap potensi wisata tersebut antara lain sebagai
berikut:
1. Dengan
banyaknya wisatawan yang berkunjung dilokasi tersebut bisa menjadi salah satu
cara untuk mengembangkan potensi alam wisata tersebut.
2. Dengan
adanya wisatawan dari luar akan membuat
motivasi bagi masyarakat untuk memelihara daerah objek wisata.
3. Adanya
kerja sama antara masyarakat daerah dengan masyarakat daerah luar untuk
memanfaatkan
4. umber
daya alam yang tersedia sekaligus untuk melakukan kerja sama dalam mengembang
potensi wisata tersebut sehingga lebih nyaman dan aman.
2.3 Hambatan Dan Kesempatan
Beberapa
hambatan yang dihadapi pemerintahan kabupaten nias selatan untuk membangun
wisata lokal
khususnya daerah wisatawan batu atôla
antara lain sebagai berikut:
a. Kurang
tersedianya sarana pendukung, misalnya hotel/rumah
yang bisa di jadikan sebagai tempat perteduhan rekreasi
b. Kurangnya
peranan pemerintah daerah dalam mengatisipasi hambatan-hambatan atau fasilitas
yang digunakan dalam wisata tersebu sehingga sampai saat ini masih tradisional.
c. Kurangnya
pembinaan dari dinas pariwisata terhadap masyarakat lokal tentang betapa
pentingnya perencanaan dan kesadaran dalam mengembangkan potensi wisata daerah
tertentu.
d. Sikap
masyarakat, keterkaitan sifat masyarakat ini adalah keterbukaan untuk menerima
pengunjung lokasi tersebut.
Sedangakan
kesempatan potensi wisata dalam hal ini antara lain:
a. dengan
banyaknya wisatawan yang menetap berwisatawan dalam lokasi tersebut sehingga membutuhkan
karyawan atau tenaga kerja sehingga sedikit mengurangin pengangguran.
b. Adanya
kesempatan kepada masyarakat setempat untuk melakukan jual beli yang mungkin
bisa di konsumsi oleh para wisatawan.
c. Meningkatnya
pendapatan daerah
d. Adanya
kesempatan bagi masyarakat untuk melakukan interaksi antara satu dengan yang
lain.
2.4 Faktor- Faktor Pendorong Wisata
Ada beberapa factor-faktor yang mendorong manusia berwisata antara lain
sebagai berikut:
1. Keinginan
untuk melepaskan diri dari tekanan hidup sehari-hari dikota dan keinginan untuk
mengubah.
2. Kemajuan
pembangunan dalam bidang komunikasi dan transportasi
3. Keinginan
untuk melihat dan memperoleh pengalaman baru masyarakat dan tempat lain.
4. Meningkatnya
pendapatan yang dapat memungkinkan sorang dapat dengan bebas melakukan
perjalanan yang jauh dari tempat tinggalnya.
5. Untuk
melakukan interaksi sosial dengan teman baru atau dengan masyarakat
local yang di kunjunginnya.
6. Keinginan
untuk bertemu dengan orang-orangyang bisa memberikan suasanan romantis untuk
memenuhi kebutuhan.
7. Keinginan
untuk menentukan jati diri sendiri biasanya bisa di temukan pada saat kita
menemukan daerah atau orang baru.
8. Keinginan
untuk merealisasikan mimpi-mimpi yang di cita-citakan sampai mengorbankan diri.
9. Kemampuan
fanacial social.
Berbagai
faktor penarik yang harus dimiliki oleh daerah tujuan wisata untuk menjadi
destrinasi antara lain sebagai berikut:
a. Cuaca/Iklim
destinasi
b. Transportasi
akses. Akses yang dimaksud agar wisatawan dapat dengan mudah dalam mencapai
tujuan ketempat wisata
c. Atraksi
pariwisata aspek daya tarik suatu destinasi untuk beraktifitas dan mempunyai
nilai rekreasi
d. Fasilitas
utama yang mendukung, menjadi salah satu syarat daerah tujuan wisata agar
wisatawan dapat dengan merasakan tinggal lebih lama pada sebuah destinasi.
e. Adanya
keterlibatan lembaga pariwisata yang akan mendukung sebuah destinasi layak
untuk dikunjungin. Aspe kelembagaan ini dapat berupa dukungan dari keamanan
untuk menciptakan kenyamanan wisatawan.
f. Lingkungan
hidup yang alami dan juga buatan.
Berdasarkan intruksi Presiden Republik
Indonesia Nomor 5 tahun 1969 pengembangan wisata pasal 4 mengenai usaha usaha
mengembangkan wisata antara lain sebagai berikut:
1. Memelihara
atau membina keindahan alam dan kekayaan alam serta kebudayaan alam serta
kebudayaan masyarakat manusia sebagai daya tarik kepariwisataan.
2. Menyediakan
atau membina fasilitas-fasilitas transportasi, akomodasi, etertaiment dan
pelayanan wisatawan.
3. Penyelenggaraan
promosi kepariwisataan secara aktif dan efektif didalam maupun diluar negeri.
4. Mengusahakan
kelancaran formalitas-formalitas perjalanan dan lalu lintas parapariwisata dan
demikian menghilangkan unsur-unsur yang menghambatnya.
5. Mengarahkan
kebijaksanaan dan kegiatan perhubungan khususnya perhubungan udara sebagai
sarana yang utama guna untuk memperbesar jumlah dan pemperlancar arus
wisatawan.
0 Comments